Minggu, 01 Juni 2014

Aksi Teatrikal Peringatan #MenolakLupa Tragedi Trisakti '98





SENJATA MENJAWAB BATU
SEMANGAT DIBALAS PELURU
AIRMATA DARI KAMI
TERTAWA DARI MEREKA



Pada hari Selasa, 13 Mei 2014 kemarin para sedulur dari Laboratorium Seni Teater DeLIK Fakultas Hukum Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta menggelar peringatan 16 tahun Tragedi 12 Mei 1998. Peringatan ini dilakukan dengan aksi keliling kampus dan aksi teatrikal khas sedulur DeLIK.

Sangat memprihatinkan. Banyak yang melupakan, dan bahkan tidak ingat sama sekali (Tragedi Trisakti). Aksi peringatan Tragedi Trisakti ini merupakan bentuk keprihatinan LabSen Teater DeLIK kepada mereka yang melupakan Tragedi Trisakti yang merupakan peristiwa penembakan yang terjadi pada tanggal 12 Mei 1998, terhadap mahasiswa pada saat demonstrasi menuntut Soeharto turun dari jabatannya. Kejadian ini menewaskan empat mahasiswa Universitas Trisakti di Jakarta serta puluhan lainnya luka.


Mereka yang tewas adalah Elang Mulia Lesmana (1978-1998), Heri Hertanto (1977-1998), Hafidin Royan (1976-1998), dan Hendriawan Sie (1975-1998). Mereka tewas tertembak di dalam kampus, terkena peluru tajam di tempat-tempat vital seperti kepala, tenggorokan, dan dada.
Aksi yang dilakukan oleh Laboratorium Seni Teater DeLIK FH UNS ini juga bertujuan untuk mengingatkan masyarakat bahwa kasus pelanggaran hak asasi manusia terhadap kasus penembakan mahasiswa belum tuntas. Padahal Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) telah menyatakan peristiwa tersebut merupakan pelanggaran HAM. Karena itu lewat Aksi teatrikal ini sedulur Laboratorium Seni Teater DeLIK FH UNS berharap agar kasus penembakan yang menyebabkan 4 orang mahasiswa Trisakti meninggal dunia bisa terungkap dan aktor intelektualnya ditangkap.